Mewujudkan pergerakan

Oleh ; Akbar Taslim
"Adalah lebih baik kau nyalakan sebuah lilin betapapun kecilnya dari pada engkau berlarut larut dalam kegelapan"

Kutipan sederhana itu menggambarkan bagaimana keharusan pada individu-individu yang terdidik juga memiliki kemampuan lebih dalam lingkungannya agar mampu menggerakan sekaligus mengarahkan kehidupan sosial kemasyarakatan kepada tatanan yang semestinya, dimana eksistensi agama dijadikan fondasi baik dalam bentuk doktrinal, pengajaran dan pengamalan serta pengembangan dalam espek-aspek kehidupan, tergugahnya hasrat keilmuan dan keadaban yang menuntun sekaligus menjadi latar pikir dalam melahirkan segala proses pembangunan, terjaganya norma-norma hukum dan sosial dalam perilaku dan aktifitas keseharian, dinamika hidup - menghidupkan dalam hal ekonomi masyarakat terpenuhi, upaya penanaman nilai-nilai luhur kesejarahan dan kebudayaan lokal serta mampu meneruskan dari generasi ke generasi, mewujudkan ruang kreatifitas dan daya seni masyarakat, iklim pemerintahan yang kondusif dan mampu meredam potensi atau gejolak yang melahirkan konflik sosial yang berkepanjangan.
Selain itu juga ia harus menjadi Karakter inspirator dan aktor perubahan sosial sehingga dapat menghadirkan potensi-potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang tepat sasaran dan bernilai guna, serta mampu menghidupkan kejumudan kehidupan sosial pada kondisi yang reaktif dan kreatif serta inovatif

Menyadari akan hal ini penting sekali kedudukannya, sehingga nantinya tidak akan melahirkan kemandulan berpikir lebih jauh dan ketidakmampuan dalam mengaplikasikan teori yang didapat menjadi semakin mempertajam perbudakan sosial dan pemerosotan pembangunan yang ada. Apa lagi jika istilah cenderung "kutu buku" dan bersikap apatis terhadap lingkungan sekitar menjadi nyata adanya atau lebih diperparah lagi bila sekedar menjadi "buah bibir" atau justeru hanya sebatas "sampah masyarakat".

Kaulah yang menuntun
Kaulah yang menginspirasi

Komentar

Postingan Populer